Selasa, 25 November 2008

Victoria Silvstedt tak menyesal berpose bugil untuk Playboy

TAK banyak wanita yang bisa jadi anggota tim nasional ski Swedia. Tak banyak pula wanita yang bisa tampil sebagai Playboy Playmate of The Year. Tapi, Victoria Silvstedt bisa meraih keduanya. “Saya tak menyesal berpose telanjang untuk Playboy,” katanya.

Silvstedt adalah Pamela Anderson-nya Swedia. Dia jadi Playmate of The Year pada 1997. Belum lama ini, pemilik nama asli Karen Victoria Silvstedt itu muncul di Roma. Wanita kelahiran Skelleftehamn, Swedia, 34 tahun lalu itu, membicarakan proyek terbarunya, My Perfect Life yang muncul di televisi E! Entertainment sejak 16 November lalu.

“Saya terlihat seperti sapi gemuk di televisi,” katanya. Padahal, sejak mengawali proyek ini, Victoria Silvstedt mengaku sudah menurunkan berat badannya 7 kg.
Silvstedt mengaku tidak dengan sengaja menurunkan berat badannya itu. Penurunan berat itu terjadi karena dia stress saja. Dia harus menyelesaikan syuting produk Italia dan Wheel of Fortune versi Prancis secara simultan.

“Saya harus memfilmkan lima pertunjukan sehari, berjalan dengan sepatu tumit tinggi 5 inci. Proyek My Perfect Life juga membuah stress. Kita tak bisa rileks degan kamera setiap hari, setiap malam. Dalam dua bulan terakhir, saya belum pernah menengok rumah saya di New York. Saya pun tak punya waktu untuk bercinta saat ini,” tutur Silvstedt.

Victoria tak pernah bermimpi jadi model suatu ketika. Saat kecil, dia malah menekuni olahraga ski. Dia jadi harapan Swedia untuk Olimpiade musim dingin sampai sebuah kecelakaan membuyarkan impiannya.

Adiknya kemudian mendaftarkan Victoria Silvsted ikut kontes kecantikan di Swedia. Tak haya tampil sebagai Miss Sweden, dia juga maju ke final Miss World 1993.

“Saya harus belajar jadi feminin. Saya berlajar di rumah, di depan kaca,” ujar Silvstedt. Maklumlah, dia baru bisa mengenakan lipstik untuk pertama kalinya saat usianya menginjak 17 tahun.

Keterkenalan mulai menghampirinya ketika dia menonjolkan payudaranya dan berpose telanjan untuk Playboy. Dia mengaku tak menyesal berpose seronok untuk mejalah khusus laki-laki itu.

“Playboy adalah sesuatu yang datan ketika saya masih sangat muda. Saya senang bisa datang ke Amerika. Saya tak pernah berpikir apa artinya Playboy saat itu. Saya begitu naif. Saya meraih sukses besar dari itu. Pintu terbuka untuk saya. Saya tak pernah menyesal,” katanya pula.

Kini, dalam usia 34 tahun, Silvstedt memutuskan menghentikan karier modelnya dan mencari peluang di funia film. “Model tak memenuhi pikiran saya. Film dan televisi menggunakan otak lebih banyak,” ujar penguasa lima bahasa ini. [inilah.com]

Label:

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda